Ini Faktor Utama Penyebab Anak Menjadi Pemarah dan Cengeng Beserta Trik Mengatasinya

Anak adalah mahluk unik yang dianugerahkan Tuhan kepada orang tua, banyak orang tua yang sulit untuk memahami keunikan tersebut. Selain itu banyak orang tua juga tidak memahami penyebab anak menjadi Pemarah dan cengeng. Akibatnya banyak orang tua yang salah dalam menyikapi keunikan anak dan sulit memahami emosi anak. Banyak orang tua salah menyikapi emosi anak dengan berbuat kasar terhadap anak tanpa mencari tahu Penyebab anak menjadi Pemarah dan Cengeng.


Perkembangan emosi anak merupakan perkembangan yang paling membutuhkan kesabaran orang tua. Sering sekali orang tua dibuat kesal dengan perilaku anak mendadak menjadi Pemarah dan Cengeng. Sebenarnya hal ini merupakan hal yang wajar bagi pertumbuhan emosi anak, di rentang usia 2,5-3,5 tahun dan 5-6 tahun merupakan usia dimana emosi anak mudah sekali meledak. Ayah Bunda harus tahu penyebab anak cengen dan pemarah agar tidak salah dalam bersikap.

Penyebab Anak Menjadi Pemarah dan Cengeng

1. Butuh Perhatian
Hal ini sering terjadi ketika orang sedang sibuk melakukan kegiatan ataupun pekerjaan rumah tangga sehingga anak merasa perhatian untuknya terpecah dan merasa terbuang. Hal lain yang akan membuatnya merasa terbuang adalah saat ia baru memiliki adik. Sehingga untuk mengungkapkan perasaan tersebut anak akan menjadi rewel dan memancing perhatian dengan melakukan aktivitas negative seperti mengganggu adiknya dll.
Saat anak mengalami hal ini, orang tua harus bisa memberikan pemahaman kepada anak dengan aktivitas yang sedang dilakukan orang tua, jika perlu libatkan anak dalam kegiatan tersebut. Termasuk ikut menjaga adik yang baru lahir, hal ini akan menimbulkan perasaan sayang dan mendekatkannya dengan adiknya.
2. Frustrasi
Jika anak menangis terus menerus bahkan sambil meluapkan emosinya dengan melakukan aksi membanting/menendang/melempar barang itu tandanya anak anda menangis karena frustasi. Anak menjadi cengeng dan meluapkan emosinya disebabkan karena orangtua tidak cepat tanggap dengan penyebab tangisan anak. Biasanya dikarenakan anak telah mengungkapkan keinginannya kepada orang tua, namun tidak direspon oleh orang tua, sehingga anak menjadi kesal dan frustasi sehingga anak menangis dan meluapkan emosinya.
Saat anak menjadi cengen dan pemarah karena frustasi, langkah yang harus ayahbunda lakukan adalah memeluk anak, kemudian meminta maaf kepada anak karena sudah membuat kesal anak. Setelah itu bujuk anak dengan mengatakan kepada anak bahwa dia bisa mendapatkan apa yang diinginkan tanpa harus menangis. Katakan juga padanya, anda tidak akan menuruti permintaanya jika dia terus menangis.
3. Sakit
Ketika anak sakit, menyebabkan kondisi tubuhnya menjadi tidak nyaman, sehingga akan mengganggunya untuk melakukan kegiatan seperti makan, tidur dan bermain. Hal ini yang menyebabkan anak menjadi cengeng, termasuk anak yang tidak cengeng sekalipun jika sedang dalam kondisi sakit tetap akan menjadi cengeng.
Saat anak sakit, orang tua tidak boleh panik supaya dapat mencarikan obat yang tepat untuk menyembuhkan rasa sakit anak. Selain itu buatlah situasi yang membuatnya nyaman dan hibur anak dengan memutarkan film kesukaannya ataupun membacakan dongeng kesukaannya.
4. Banyak larangan
Sikap sayang orang tua sering mengungkapkannya dengan membuat larangan kepada anak. Misalnya, saat anaknya sedang asik bermain lari-larian dan karena orang tua takut anaknya jatuh, orang tua akan meresponnya dengan larangan. Hal ini akan membuat anak menjadi pemberontak, marah dan rewel.
Mengungkapkan rasa sayang dengan melarang anak bukan langkah yang tepat, jika hal itu terjadi orang tua cukup memberitahukan akibat yang akan ditimbulkan dari kegiatan yang dilakukan anak, selain itu juga dengan mengingatkannya untuk senantiasa berhati-hati.
5. Kelelahan
Saking asiknya bermain sering membuat lupa waktu, tak jarang anak menjadi kelelahan saat sudah sampai dirumah. Beda dengan orang dewasa yang tahu cara menghilangkan rasa lelah, anak akan mengungkapkan rasa lelah dengan menangis. Itu adalah cara alamiah yang harus orang tua ketahui.
Saat anak mengalami kelelahan akibat bermain, ajak untuk istirahat dan tidur. Selain itu orang tua juga harus memberikan pemahaman kepada anak bahwa bermain terlalu lama akan menyebabkan tubuh menjadi lelah, jika sedang lelah maka harus istirahat agar tubuh bisa menjadi bugar kembali.
6. Situasi baru
Saat anda mengajak anak berkunjung kerumah saudara atau kerabat, tiba-tiba anak anda menangis dan meminta pulang. Hal ini lumrah terjadi ketika anak menemui situasi baru, karena kondisi baru membuat anak menjadi tidak betah dan anak juga belum dapat meluapkan emosinya untuk bermain. Sehingga cara yang dilakukan anak adalah dengan menangis.
Saat anak mengalami situasi seperti ini, yang harus orang tua lakukan adalah dengan memperkenalkan anak dengan lingkungan baru tersebut, sampaikan dengan lemah lembut. Perkenalkan satu persatu dengan orang sekitar agar anak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
7. Tidak nyaman
Suara bising, Ruangan yang sempit, suhu Panas membuat anak menjadi tidak nyaman dan membuat anak tidak betah, kemudian anak akan mengungkapkannya dengan tangisan.
Untuk mengatasi hal itu, orang tua harus memberitahukan situasi yang sedang dia hadapi, kemudian alihkan perhatiannya dengan hal-hal menarik yang ada dilingkungan sekitar.
8. Film Horor
Anak yang sering melihat film horor akan membuat imajinasinya seperti yang ada dalam film. Anak menganggap adegan yang ditampilkan di film adalah nyata sehingga anak akan merasa mahluk menyeramkan di film itu nyata dan terus membayangi pikirannya. Hal itu akan menyebabkan rasa takut dalam diri anak, dan Rasa takut tersebut akan direspon oleh anak dengan tangisan.
Orang tua harus menyeleksi film yang layak ditonton oleh anak, dan sebisa mungkin mendampingi anak saat menonton. Jadi saat terdapat adegan-adengan yang tidak layak ditonton anak, orang tua dapat menjelas kepada anak bahwa adegan itu tidak nyata atau adegan hanya untuk kalangan tertentu dan tidak boleh ditiru oleh anak. Dengan mendampingi anak menonton juga akan menambah pengetahuan anak dalam menyikapi setiap adegan dalam suatu tayangan

Share
Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.

LATEST ARTICLES

Posting Komentar